Bola Hitam dan Bola Putih

on Selasa, 11 Oktober 2011

Ceritanya ada seorang anak cowok tunggal yang di tinggal mati nyokapnya pas ngelahirin dia.
Sejak itu bokapnya jadi amat sangat workaholic sekali dan nggak married-married lagi. Ini anak tapi baek hati dan lemah lembut walaupun cuma bareng pengasuh aja.
Pas TK, sementara anak-anak laen udah punya sepeda dia masih jalan kaki. Pengasuhnya ngadu ke bokapnya, "Tuan, nggak kasian sama Den Bagus? Masa sepeda nggak punya, apa tuan juga nggak malu?" Iya nih, bokapnya tuh tajir banget deh. Punya sekian perusahaan. Maka dipanggillah si anak, ditawarin mau sepeda yang kayak gimana merek apa? Dan si anak cuma bilang, "Nggak usah repot-repot Pi, aku dibeliin bola item bola putih aja" "Lho kok gitu? Bingung dong bokapnya.
"Kenapa bola item dan bola putih?" "Nggak usah diterangin deh Pi. Kalo Papi punya uang yaa..., beliin itu aja. " Yah, mengingat mereka nggak pernah ngobrol, jadi Papinya nerima-nerima aja.  Nggak berminat lanjutin, maka dibeliinlah tu anak sepeda generasi terbaru saat itu, yang paling canggih, plus bola item dan bola putih. Terus ni anak masuk SD-lah. pas itu musim sepatu roda. Sekian lama pengasuh pratiin, ni anak nggak minta-minta dibeliin sepatu roda sama Papinya. Sore-sore cuma duduk aja. Sepedanya juga di taruh di gudang. Lagi nggak musim. Pengasuhnya laporan pandangan mata dong ke tuannya hingga si anak di panggil lagi.
"Nak, kamu mau dibeliin sepatu roda kayak temen-temen kamu? Kok nggak bilang-bilang Papi. Nggak masalah cuma beli sepatu roda aja..." Si anak bilang, "Nggak Pi, bola item dan bola putih saya udah rusak. dibeliin lagi aja..., nggak usah beli sepatu roda. Lagian lebih murah bola kan Pi?" Yee... si Papi geram dong.
Ni anak ngeremehin Papinya sendiri, atau sok merendah? So, tetep si Papi beliin sepatu roda, plus bola item dan bola putih. Selang beberapa tahun, ni anak masuk SMP. Cerita sama terulang.
Sekarang temen-temennya musim rollerblade. Tren baru. Sementara sore hari, dia masih setia sama sepatu rodanya. Pas bokapnya pulang dari luar negri dan ngeliat anaknya doang yang pake sepatu roda, si Papi malu banget. Gila, rumah gedung, perusahaan banyak, keluar negri terus, eeh anaknya ketinggalan jaman.
Besoknya, di kamar anaknya udah ada sepasang roller blade baru dengan note: "Biar kamu nggak malu.
" Malemnya di ruang kerja papinya ada note balesan: "Pi, kok nggak beliin bola item dan bola putih?
Aku lebih suka itu." Weleh, si Papi pas liat note itu dongkol tambah bingung.
Apaan sih istimewanya bola item dan bola putih? Emang bisa bikin dia beken atau nge-tren?
Besoknya dan besoknya lagi si Papi berkali-kali nemuin note itu, hingga dia nggak tahan dan membelikan anaknya bola item dan bola putih untuk kesekian kalinya.
Bener, setelah dapet tu bola, si anak nggak ngerongrong bokapnya lagi. Pas SMA, yang jaraknya rada jauh, si anak masih ber-bis ria, temen-temennya udah ada yang bawa motor dan mobil ke sekolahan. Suatu hari, tumben Papinya di rumah, si anak pulang dianterin temennya yang mau ditebengin. Papi malu banget. Masa cuma untuk anak satu nggak bisa beliin mobil? Maka ditawarin anaknya. Si anak nolak dengan alasan mobil kurang praktis, lagian pengen bola item bola putih aja. Si bapak nggak terima penolakan. Karna anaknya udah gede, bisa berunding. Hingga tercetus keputusan si anak dibeliin motor plus bola item dan bola putih tentunya. Dan si bapak kesel juga donk. Udah berapa tahun dia beberapa kali beliin dua macem bola itu tanpa tau kenapa. Tapi si anak nggak ada keinginan dan kemauan ngasih tau sih. Hingga tibalah masa kuliah.
Karna seneng dan bangga masuk PTN si anak dikadoin mobil. Sampe beberapa bulan si anak masih naek motooor aja. Pacarnya juga binggung, kan dia punya mobil? Di tanya sama pacarnya, di jawab, abis Papi nggak beliin bola item bola putih. Nggak ngerti anak sendiri sih! So, pas makan malem bersama, si pacar bilang sama Papi, "Kenapa sih Oom nggak beliin bola item bola putih?" Si Papi sebenarnya sensitif sama para bola itu... "Huh..., sampe pacar anak gue... di tanya donk kenapa?" Si pacar bilang kalo mobilnya nggak akan di pake selama nggak di kasih bola itu. Papi binggung donk? "Di kamar anaknya udah segitu banyak bola item bola putih, buat apa sih?", pikir Papi. Tapi demi gengsi, anak orang lho yang nanya, maka besoknya udah ada bola item bola putih buat anaknya.
Suatu hari anaknya gaul ke puncak bawa mobil, sama pacarnya. Yah, namanya anak muda, pas lagi di jalan, si pacar nyium dia dan dia jadi grogi dan kecelakaan!!! Segera di bawa ke Rumah Sakit. Si Papi juga di telpon sama Rumah Sakitnya. Tabrakannya parah. Mereka berdua nggak ada yang pake seatbelt, yang cewek mati seketika dan ni cowok udah sekarat. Si Papi dateng ke Rumah Sakit... "Gimana Dok anak saya?" Dokter (dengan tampang empati penuh dukacita) "Maaf Pak, kami tidak dapat berbuat banyak..., sepertinya memang sudah waktunya... Sebaiknya Bapak memanfaatkan waktu terakhir..." Perlahan si Bapak masuk, nyamperin anaknya. "Pi, maafin saya... nggak hati-hati bawa mobilnya..." si anak juga nangis karna pacarnya nggak tertolong. Si Papi nenangin dia... Akrablah dua manusia itu beberapa saat. Hingga si Papi beranggapan ini saat terakhir.
Dia inget penasaran dia tentang kenapa si anak selama ini selalu minta bola item bola putih. "Nak, maafin Papi selama ini yang selalu sibuk..., kamu jadi kesepian... Maafin Papi, Nak. Enggak sempat jadi orang tua yang baik." Anaknya jawab, "Nggak apa-apa Pi, saya ngerti kok... cuma sempet kesel kalo Papi punya uang lebih malah beliin yang macem-macem...,  saya cuma minta beliin bola item bola putih aja kan?" Si Papi rasa timing-nya tepat nih,
"KENAPA SIH KAMU SELALU MINTA BOLA ITEM BOLA PUTIH..., ADA APA DENGAN BOLA-BOLA ITU?"
(Pembaca juga penasaran ya...?!) Si anak dengan terpatah-patah dan susah banget, abis udah sekarat dan masanya udah hampir sampe... "Sebab Pi... saya..." HEP!
Kepalanya rebah dan nafasnya ilang. Si anak udah meninggal sebelum kasih tau Papinya. nah penasaran kan?,sama gue juga penasaran nih,jadi kalo mo kesel,kesel aja ama yang buat nih cerite,soalnye gue juga di forward ama temen.....
selamat penasaran dech.........

Biola

on Senin, 10 Oktober 2011

Niccolo Paganini, seorang pemain biola yang terkenal di abad 19, memainkan konser untuk para pemujanya yang memenuhi ruangan. Dia bermain biola dengan diiringi orkestra penuh.
Tiba-tiba salah satu senar biolanya putus. Keringat dingin mulai membasahi dahinya tapi dia meneruskan memainkan lagunya. Kejadian yang sangat mengejutkan senar biolanya yang lain pun putus satu persatu hanya meninggalkan satu senar, tetapi dia tetap main. Ketika para penonton melihat dia hanya memiliki satu senar dan tetap bermain, mereka berdiri dan berteriak, "Hebat, hebat."
Setelah tepuk tangan riuh memujanya, Paganini menyuruh mereka untuk duduk. Mereka menyadari tidak mungkin dia dapat bermain dengan satu senar. Paganini member hormat pada para penonton dan memberi isyarat pada dirigen orkestra untuk meneruskan bagian akhir dari lagunya itu.
Dengan mata berbinar dia berteriak, "Peganini dengan satu senar." Dia menaruh biolanya di dagunya dan memulai memainkan bagian akhir dari lagunya tersebut dengan indahnya. Penonton sangat terkejut dan kagum pada kejadian ini.
~~~
Hidup kita dipenuhi oleh persoalan, kekuatiran, kekecewaan dan semua hal yang tidak baik. Secara jujur, kita seringkali mencurahkan terlalu banyak waktu mengkonsentrasikan pada senar kita yang putus dan segala sesuatu yang tidak dapat kita ubah.
Apakah anda masih memikirkan senar-senar Anda yang putus dalam hidup Anda? Apakah senar terakhir nadanya tidak indah lagi? Jika demikian, saya ingin menganjurkan jangan melihat ke belakang, majulah terus, mainkan senar satu-satunya itu. Mainkanlah itu dengan indahnya.



Berpikirlah Besar

on Minggu, 09 Oktober 2011

Anda besar dengan berpikir besar.
Anda kecil bila berpikir kecil.
Keterbatasan anda adalah pikiran anda. Mimpi dianugerahkan agar anda bisa berpikir besar.

Maka bermimpilah menjadi besar. Mulailah dari pikiran anda.
Keberhasilan semata-mata bagaimana anda meletakkanya dalam pikiran.

Tidak ada yang salah pada lingkungan sekitar.
Tidak pula salah pada waktu anda. Semua memberikan tempat dan kesempatan bagi anda untuk meraih keberhasilan.
Tinggal anda mengambil langkah pertama, yaitu berpikir besar.

Tak ada yang salah pada katak yang merindukan bulan.
Tak ada yang salah pada kera yang ingin menjadi dewa.
Jangan hiraukan ucapan orang lain. Bergaullah dengan orang-orang yang berkepribadian besar.

Perlakukanlah diri anda dengan penuh rasa hormat, maka orang lain akan menghormati anda sebagai orang besar.

BERPIKIR CERDAS

on Sabtu, 08 Oktober 2011

Anda ingin menguji kemampuan berpikir lateral anda? Cobalah menjawab teka-teki berikut ini:
1.    Ada seorang pria yang tinggal di lantai paling atas di sebuah apartemen yang sangat tinggi. Setiap hari ia menggunakan lift menuju ke lantai dasar, meninggalkan apartemen itu lalu pergi bekerja. Sekembalinya dari kerja, ia hanya bisa naik ke separuh perjalanan saja, sisanya ia harus berjalan kaki menggunakan tangga, kecuali hari sedang hujan! Mengapa?(Ini mungkin adalah teka-teki klasik yang paling terkenal dari sekian banyak teka-teki berpikir lateral yang ada. Meski terdapat banyak kemungkinan jawaban yang sesuai dengan kondisi-kondisi di atas, namun hanya ada sebuah jawaban "resmi" yang benar-benar memuaskan).

2.    Seorang pria menggunakan pakaian berwarna serba hitam, celana hitam, sepatu hitam, kaos kaki hitam, sarung tangan hitam, dan kacamata hitam. Ia berjalan di sebuah lorong hitam. Seluruh lampu di lorong itu padam total. Kemudian, sebuah kendaraan berwarna hitam dengan lampu yang juga padam meluncur memasuki lorong.Namun tepat di depan orang itu kendaraan berhenti. Bagaimana mungkin pengendara kendaraan bisa melihat lelaki itu ?

3.    Mengapa lubang penutup riol jalan tidak berbentuk persegi,melainkan bulat? (Sebenarnya ini lebih merupakan pertanyaan logika saja ketimbang lateral, namun pertanyaan ini adalah teka-teki menarik yang bisa dipecahkan menggunakan tehnik berpikir lateral. Sebuah perusahaan perangkat lunak terkenal diketahui menggunakannya sebagai pertanyaan dalam wawancara dengan calon karyawan mereka.)

4.    Seorang pria pergi ke sebuah pesta dan minum beberapa gelas punch (semacam minuman campuran dengan es batu). Tak lama kemudian ia pergi meninggalkan pesta. Semua orang lain dalam pesta itu yang juga minum punch meninggal karena keracunan. Mengapa pria tadi tidak ikut meninggal?

5.    Seorang pria masuk ke sebuah bar dan meminta segelas air putih pada bartender. Segera saja bartender itu mengeluarkan senapan dan menondongkannya pada pria itu. Pria itu malah mengucapkan "terima kasih" lalu meninggalkan bar. (Teka-teki ini dianggap sebagai teka-teki terbaik dalam kategorinya. Jawabannya benar-benar sederhana, mengejutkan dan memuaskan. Kebanyakan orang berusaha keras untuk memecahkan teka-teki ini sebelum mereka menyukai jawaban memuaskan yang diberikan).

Untuk mengukur kemampuan anda, silakan periksa jawabannya di bawah ini.
1.    Pria itu sangat, sangat pendek dan hanya bisa menjangkau tombol lantai separuh perjalanan ke atas gedung apartemennya. Tetapi, saat hari hujan ia membawa payung yang bisa ia gunakan untuk menekan tombol yang paling atas.

2.    Karena saat itu adalah siang hari.

3.    Tutup riol yang berbentuk persegi dapat tergelincir jatuh ke dalam riol secara diagonal. Sedangkan tutup riol yang berbentuk bulat tidak akan bisa tergelincir jatuh ke dalam lubang. Demi keselamatan dan kepraktisan, semua tutup riol haruslah bulat.

4.    Racun yang ada dalam minuman punch itu berasal dari balok-balok es. Ketika pria itu meminum punch, es-es itu masih membeku dengan sempurna. Namun, sedikit-demi-sedikit meleleh dan meracuni minuman punch seluruh tamu lainnya.

5.    Pria itu sedang kecegukan (kesedakan). Bartender mengetahuinya ketika pria itu mengatakan permintaannya. Bartender segera mengeluarkan senapan untuk mengejutkan pria itu. Ternyata apa yang dilakukannya berhasil menyembuhkan kecegukan pria itu. Maka pria itu tak lagi memerlukan air putih.

(Ini adalah teka-teki yang sederhana saja namun sulit untuk dijawab. Ini adalah contoh sempurna atas sebuah situasi yang kelihatannya aneh dan tak masuk akal ternyata mempunyai penjelasan yang jelas dan sederhana. Anehnya teka-teki klasik ini tampaknya berlaku di budaya dan bahasa yang berbeda-beda.)