TV Sebagai Tuntunan atau Tontonan Pelajar Indonesia

on Kamis, 30 Juni 2011

Insiden pencurian sepeda motor di tempat parkir sebuah perusahaan swasta di Bandung. Setelah diselidiki selama satu minggu, komplotan pencuri motor telah tertangkap, dan pencurinya adalah 2 siswa  di salah satu SMP yang masih dekat dengan perusahaan tersebut.

Perkelaian dan pengeroyokan hingga tewasnya siswa SMP, terjadi di salah satu kota kecil di Jawa. Pelaku pengeroyokan digelandang ke Mapolres setempat, dan pelakunya adalah teman sekelasnya sendiri. Pengeroyokan dilatar belakangi rebutan pacar, dan siswi yang jadi rebutan adalah juga teman sekelasnya.

Bunga adalah nama samaran anak perempuan yang baru berumur 8 tahun. Bunga tersebut menjadi korban pemerkosaan siang bolong digubuk tengah sawah yang sepi di salah satu desa di Sulawesi. Setelah di periksa polisi, bunga mengaku yang memperkosa adalah tetangganya sendiri. Bunga diperkosa 3 siswa salah satu SMP di kota kecil tersebut.

Rumah kosong yang lama tak berpenghuni digerebek polisi. Dalam rumah tersebut ditemukan 5 siswa SMA dan 5 siswi SMP. Siswa siswi tersebut melakukan pesta miras dan pesta sex. Setelah diperiksa Polisi, mereka semua dari keluarga yang terpandang di kota tersebut. Mereka melakukan kegiatan seperti itu sudah 4 kali.

Beberapa siswa memukuli gurunya di depan kepala sekolahnya. Kejadian tersebut mengemparkan masyarakat di salah satu kota di NTT. Pemukulan dilatarbelakangi dendam karena siswa –siswa tersebut tidak lulus UN (Ujian Nasional).

Di salah satu kota besar di Jawa ada pembajakan Bus Kota. Setelah pembajak meminta uang dan barang-barang  penumpang, mereka melukai sopir dan salah satu penumpang. Namun sebelum pembajak turun dari bus, mereka keburu ditangkap Polisi. Setelah di periksa di Kantor Polisi, komplotan pembajak tersebut adalah siswa salah satu SMP di kota tersebut.

Ketika salah satu SMP di Jawa melakukan UN (Ujian Nasional), 45% siswanya tidak lulus Ujian Nasional. Kemudian dilakukan survey pada SMP tersebut bahwa 47% dari 200 siswa, setiap hari  dirumahnya tidak pernah belajar.   

Polisi melakukan patroli/operasi khusus menjaring pelajar keluyuran pada jam belajar di salah satu kota besar di Jawa. Dalam operasai tersebut terjaring 176 siswa dan 74 siswi. Siswa-siswi tersebut terjaring di tempat-tempat wisata, Mall, Warnet dan PS (Ply Station).

Salah satu kota kecil di Kalimantan, dalam satu tahun ada 17 siswi SLTA dan 6 Siswi SLTP drop out. Siswi-siswi tersebut drop out karena hamil diluar nikah. Sementara lelaki yang menghamili adalah teman sekolahnya masing-masing.

Beredarnya video perkelaian antar geng di salah satu kota keci di Jawa, membuat geram para pejabat Pemerintah Daerah setempat. Setelah dilakukan peyelidikan oleh aparat yang berwenang, pelakunya adalah pelajar SLTA di kota kecil tersebut.

Video syur dengan bintang film amatir yang berdurasi 2 menit telah beredar hangat di salah satu kota kecil di NTB. Video tersebut dibintangi oleh siswa-siswi yang menggunakan seragam sekolah salah satu SLTA di kota tersebut. Dalam pembuatan film dilakukan di salah satu tempat wisata pantai yang cukup terkenal di kota itu.

Dari hasil pengamatan, bahwa fenomena tersebut diatas dilakukan pelajar-pelajar Indonesia, karena dipengaruhi tayangan TV. 90% pelajar Indonesia menghabiskan waktunya di depan TV atau rata-rata menonton TV selama 7 jam perhari.

Tetapi seberapa besar dampak negatif tayangan TV terhadap pelajar Indonesia, tentunya pemerintah atau lembaga terkait perlu meninjau kembali Tata Aturan atau UU Pertelevisian. Dalam hal ini perlu dirumuskan kembali bahwa TV sebagai tuntunan atau hanya sebagai tontonan saja. Mungkin yang lebih ekstrem lagi bahwa tayangan TV sebagai penghasut pemirsa, sehingga tayangan TV semakin jelas akan merusak moral Bangsa Indonesia.