Bebas memilih persepsi

on Rabu, 21 September 2011

Anda dapat memilih untuk bersikap optimis atau pesimis. Dan, semestinya itu dilakukan dengan penuh kesadaran. Sesungguhnya, apa pun sikap yang anda pilih, ia takkan menambah atau mengurangi sebuah realita. Sikap adalah pantulan cermin realita yang ingin anda lihat, bukan realita itu sendiri. Pahami keadaan sebagaimana adanya, maka anda dapat membuka pintu kebebasan bersikap. Hanya dalam kebebasan, sebuah tanggung jawab dapat dipikul sepenuhnya.
Udara dingin mungkin membuai anda bermalasan dalam selimut hangat. Namun, guyuran air dingin justru menyegarkan sekujur tubuh. Dingin itu adalah dingin yang sama. Tak ada yang salah padanya. Persepsilah yang menggerakkan tindakan ke arah yang anda mau. Anda hanya perlu memahami dingin sebagaimana dingin itu adanya. Temukan kemandirian untuk memutuskan tindakan. Saat anda bersedia memanggul tanggung jawab atas hidup anda, saat itu anda menemukan makna kebebasan bertindak

Beban


Seorang dosen sedang memberikan kuliah tentang Manajemen. Dia mengangkat segelas air dan bertanya kepada mahasiswanya   "Seberapa berat anda kira segelas air ini?". Mahasiswa menjawab mulai dari 20 gr sampai 500 gr. Ini bukanlah masalah berat absolutnya, tapi tergantung berapa lama anda  memegangnya.
Jika saya memegangnya selama 1 menit, tidak ada  masalah. Jika saya memegangnya selama 1 jam, lengan kanan saya akan sakit. Dan  jika saya memegangnya selama 1 hari penuh, mungkin anda harus memanggilkan ambulans untuk saya.
Beratnya sebenarnya sama, tapi semakin  lama saya memegangnya, maka bebannya akan semakin berat".
"Jika kita membawa beban kita terus menerus, lambat laun kita tidak akan mampu membawanya lagi. Beban itu akan meningkat beratnya".
"Apa yang harus kita lakukan adalah meletakkan gelas tersebut, istirahat  sejenak sebelum mengangkatnya lagi".
Kita harus meninggalkan beban kita secara periodik, agar kita dapat lebih segar dan mampu membawanya lagi. Jadi sebelum pulang ke rumah dari pekerjaan sore ini, tinggalkan beban pekerjaan. Jangan bawa pulang. Beban itu dapat diambil lagi besok.
Apapun beban yang ada di pundak anda hari ini, coba tinggalkan sejenak jika bisa. Setelah beristirahat nanti dapat diambil lagi......
Hidup ini singkat, jadi cobalah menikmatinya!!
Hal terindah dan terbaik di dunia ini tak dapat dilihat, atau disentuh, tapi hanya dapat dirasakan jauh di relung hati anda.

Batu-Batu Pijakan


Sabtu pagi. “Amru … dipanggil kepala sekolah!” lagi-lagi namaku dipanggil. Aku sudah tahu apa yang akan disampaikan kepala sekolah. Bulan lalu bu Isti wali kelasku memanggil menyampaikan salam untuk orangtuaku untuk segera membayar biaya SPP-ku yang sudah nunggak hampir 6 bulan. Sebulan sebelumnya bahkan bagian Tata Usaha sudah berkali-kali memanggilku hingga semua teman-teman tahu setiap kali aku dipanggil pasti urusannya dengan soal bayaran sekolah.
Sejak orangtuaku bercerai dan aku memutuskan untuk ikut ibu setahun yang lalu, kondisi ekonomi keluargaku memang semakin terdesak. Terlebih sejak ayah menyetop kiriman uang yang seharusnya menjadi kewajibannya 6 bulan lalu. Ibu yang hanya lulusan PGA (Pendidikan Guru Agama) menggunakan kemampuannya mengetuk satu persatu pintu orang-orang berada dan menawarkan jasanya untuk mengajar ngaji anak-anak mereka. Akibat kebutuhan yang mendesak itulah, ibu selalu kehabisan uang untuk biaya sekolahku, juga adik-adikku.
Ada Wicaksono, kami memanggilnya Sony, di kelas ia selalu menjadi biang keributan, sering membuat onar dan tidak jarang berbuat usil terutama kepada perempuan. Hampir semua anak dikelas tak menyukainya, selain ia juga sombong. Ia sangat suka pamer jika mempunyai barang-barang bagus yang baru dibelikan orangtuanya, seperti sepatu dan tas. Dilihat dari merk-nya sih, jelas tidak murah, bagus pula modelnya. Aku tak pernah iri kepadanya, hanya saja yang membuat aku membencinya lebih karena ocehannya setiap petugas tata usaha memanggilku. “Pinter-pinter nunggak …” atau sindiran lainnya.
Sore menjelang Ashar, dengan langkah gontai aku memasuki teras rumah. Kulihat ibu sedang menyapu lantai. Sejak dalam perjalanan pulang sudah kuputuskan untuk tidak menyampaikan surat panggilan kepala sekolah agar tidak menjadi beban pikiran ibu. Lagi pula mulai besok sampai minggu depan sekolah libur.
Satu minggu sesudah jadwal masuk aku masih belum mau ke sekolah. Aku ‘membohongi’ ibu dengan mengatakan bahwa libur sekolah diperpanjang. Hingga akhirnya Fauzan, seorang temanku datang dan mengajakku ke sekolah. Ada yang lain di sekolah, petugas TU yang biasanya tak pernah senyum kepadaku, hari ini begitu ramah. Di kelas, tak ada yang berubah kecuali Sony, teman-teman bilang ia telah berubah setelah mengikuti pesantren kilat selama liburan yang lalu. Tak ada lagi kesombongan dan sifat usilnya. Alhamdulillaah.
***
Itu dua belas tahun yang lalu, saat aku masih duduk dibangku SMA kelas 2. Kini aku tak pernah bertemu lagi dengan mereka, orang-orang yang pernah menjadi bagian dari perjalanan hidupku. Yang kutahu cuma satu, Fauzan, teman sekolahku dulu kini menjadi salah satu staf dalam perusahaan yang aku dipercaya menjadi General Managernya. Satu bulan lalu saat acara syukuran dikantor atas dipercayanya aku menjadi GM, Fauzan membisikkan sesuatu yang membuatku menitikkan airmata. “Masih ingat Sony? Dia menjual tas dan sepatu barunya untuk melunasi tunggakan biaya sekolah kamu dulu” Subhanallaah..!!
***
Sahabat sejati bukan memberi pada saat orang meminta, ia mempunyai mata pandang yang mampu menembus relung kebisuan sahabatnya. Ia memberi tanpa kata-kata, tanpa menepuk dada.
Saudaraku, mungkin sepanjang perjalanan hidup kita pernah ada orang-orang yang menjadikan dirinya batu pijakan sehingga kita bisa melangkah maju dan lebih jauh. Meski cuma batu kecil, namun keberadaannya mungkin telah menyelamatkan kita dari jurang kejatuhan yang melumpuhkan. Sayangnya, seringkali kita tak pernah menengok batu-batu pijakan itu dan melupakannya. Wallahu a’lam bishsowaab (Bayu Gautama, teruntuk orang-orang yang telah pernah menjadi batu pijakanku)

Batas Semua Usaha


Bila selama sepekan anda telah bekerja dengan gigih, berlari penuh ketergesa-gesaan, dan menggigit gigi sendiri untuk menahan rasa sakit diburu-buru, maka akhir pekan ini adalah saat yang paling baik untuk merenungi apa arti waktu bagi anda.
Secepat-cepat anda belari menjadi yang nomor satu, anda takkan pernah mampu melampaui waktu. Sekuat-kuat anda memenangkan pertandingan, pada akhirnya toh anda akan dikalahkan oleh usia anda sendiri.
Sehebat-hebat anda menaklukkan puncak gunung, alam member langit yang lebih tinggi yang tak terdaki. Bahwa segala sesuatu itu ada batasnya.
Anda perlu tahu batas-batas itu. Meski tujuan adalah sesuatu yang belum bisa anda capai sekarang, dan ini membuat anda begitu optimis akan hidup esok hari, namun kesadaran akan tepian dari semua kerja anda semestinya menggugah anda untuk menemukan jiwa dalam kerja anda.
Yaitu, silakan kita berkeja sekeras-kerasnya, karena memang untuk itulah anda ada, namun anda sama sekali tak harus menjamin tercapainya semua tujuan itu, karena memang bukan itu tugas anda. Kita hanya harus berusaha.

Baik dan Buruk


Buruk itu mungkin bukannya buruk, ia mungkin baik
Baik itu mungkin bukannya baik, ia mungkin buruk
 
“ Setiap kesusahan, setiap kegagalan, setiap kecacatan, setiap penyakit jasmani, setiap keadaan dan pengalaman tidak menyenangkan, memiliki faedah yang sepadan, seringkali dalam bentuk tersembunyi "
 
Pada suatu masa, seorang orang tua telah kehilangan kudanya. Para tetangga semuanya datang untuk menghibur hatinya. Tetapi si orang tua berkata, "Itu mungkin suatu kejadian yang baik".
Beberapa bulan kemudian, kuda pulang dengan sendirinya dan membawa seekor kuda lain yang amat bagus. Tetangganya kini berdatangan untuk mengucapkan selamat kepadanya. Tetapi lagi-lagi si orang tua berkata, " Ini mungkin kejadian yang buruk ..."
Suatu hari, anak lelaki si orang tua tadi keluar menunggang kuda yang bagus itu. Kuda yang bagus itu kuat larinya, dan berpacu kencang sekali, sehingga anak lelaki yang menungganginya jatuh terpelanting dan patah kakinya, yang mengakibatkan ia pincang dan cacat.
 
JADI, APAKAH YANG ANDA PIKIRKAN, APAKAH KEJADIAN ITU SEBENARNYA BURUK .... ???