Bahagianya Hatiku

on Selasa, 20 September 2011

KITA BAHAGIA BILA …….
Manusia bahagia bila ia bisa membuka mata untuk menyadari bahwa ia memiliki banyak hal yang berarti.
Manusia bisa bahagia bila ia mau membuka mata hati untuk menyadari, betapa ia dicintai.
Manusia bisa bahagia, bila ia mau membuka diri agar orang lain bisa mencintainya dengan tulus.
Manusia tidak bahagia karena tidak mau membuka hati, berusaha meraih yang tidak dapat diraih, memaksa untuk mendapatkan segala yang diinginkan, tidak mau menerima dan mensyukuri yang ada.
Manusia buta, karena egois dan hanya memikirkan dirinya, tidak sadar bahwa ia begitu dicintai, tidak sadar bahwa saat ini, apa yang ada adalah baik, selalu berusaha meraih lebih, dan tidak mau sadar karena serakah.
Ada teman yang begitu mencintai, namun tidak diindahkan, karena memilih, menilai dan menghakimi sendiri.
Memilih teman dan mencari-cari, padahal di depan mata ada teman yang sejati.
Telah memiliki segala yang terbaik, namun serakah, ingin dirinya yang paling diperhatikan, paling disayang, selalu menjadi pusat perhatian, selalu dinomorsatukan. Padahal, semua manusia memiliki peranan, hebat dan no 1 dalam satu hal belum tentu dalam hal lain, dicintai oleh satu orang belum tentu oleh orang lain.
Kebahagiaan bersumber dari dalam diri sendiri, jikalau berharap dari orang lain, siaplah ditinggalkan, siaplah dikhianati.
Kita akan bahagia bila bisa menerima diri apa adanya, mencintai dan menghargai diri sendiri, mau mencintai orang lain, dan mau menerima orang lain.
Percayalah kepada Allah, dan bersyukurlah kepadanya, bahwa kita selalu diberikan yang terbaik sesuai usaha kita, tak perlu berkeras hati, Ia akan memberi kita di saat yang tepat apa yang kita butuhkan, meskipun bukan hari ini, masih ada esok hari.
Berusaha dan bahagialah karena kita dicintai begitu banyak orang.

Bagian Tubuh Yang Paling Penting


Ibuku selalu bertanya padaku apa bagian tubuh yang paling penting.
Bertahun-tahun, aku selalu menebak dengan jawaban yang aku anggap benar.
Ketika aku muda, aku pikir suara adalah yang paling penting bagi kita sebagai manusia, jadi aku jawab, "Telinga, Bu." Jawabnya, "Bukan. Banyak orang yang tuli. Tapi, teruslah memikirkannya dan aku menanyakanmu lagi nanti."
Beberapa tahun kemudian sebelum dia bertanya padaku lagi. Sejak jawaban pertama, kini aku yakin jawaban kali ini pasti benar. Jadi, kali ini aku memberitahukannya, "Bu, penglihatan sangat penting bagi semua orang, jadi pastilah mata kita." Dia memandangku dan berkata, "Kamu belajar dengan cepat, tapi jawabanmu masih salah karena banyak orang yang buta."
Gagal lagi, aku meneruskan usahaku mencari jawaban baru dan dari tahun ke tahun, Ibu terus bertanya padaku beberapa kali dan jawaban dia selalu, "Bukan. Tapi, kamu makin pandai dari tahun ke tahun, anakku."
Akhirnya tahun lalu, kakekku meninggal. Semua keluarga sedih. Semua menangis. Bahkan, ayahku menangis. Aku sangat ingat itu karena itulah saat kedua kalinya aku melihatnya menangis. Ibuku memandangku ketika tiba giliranku untuk mengucapkan selamat tinggal pada kakek.
Dia bertanya padaku, "Apakah kamu sudah tahu apa bagian tubuh yang paling penting, sayang?"
Aku terkejut ketika Ibu bertanya pada saat seperti ini. Aku sering berpikir, ini hanyalah permainan antara Ibu dan aku. Ibu melihat kebingungan di wajahku dan memberitahuku, "Pertanyaan ini penting. Ini akan menunjukkan padamu apakah kamu sudah benar-benar "hidup". Untuk semua bagian tubuh yang kamu beritahu padaku dulu, aku selalu berkata kamu salah dan aku telah memberitahukan kamu kenapa. Tapi, hari ini adalah hari di mana kamu harus belajar pelajaran yang sangat penting."
Dia memandangku dengan wajah keibuan. Aku melihat matanya penuh dengan air mata. Dia berkata, "Sayangku, bagian tubuh yang paling penting adalah bahumu."
Aku bertanya, "Apakah karena fungsinya untuk menahan kepala?" Ibu membalas, "Bukan, tapi karena bahu dapat menahan kepala seorang teman atau orang yang kamu sayangi ketika mereka menangis. Kadang-kandang dalam hidup ini, semua orang perlu bahu untuk menangis. Aku cuma berharap, kamu punya cukup kasih sayang dan teman-teman agar kamu selalu punya bahu untuk menangis kapan pun kamu membutuhkannya”.
Akhirnya, aku tahu, bagian tubuh yang paling penting adalah tidak menjadi orang yang mementingkan diri sendiri. Tapi, simpati terhadap penderitaan yang dialami oleh orang lain. Orang akan melupakan apa yang kamu katakana. Orang akan melupakan apa yang kamu lakukan. Tapi, orang TIDAK akan pernah lupa bagaimana kamu membuat mereka berarti.

Bagaikan Itik


Bekerjalah sebagaimana itik berenang di telaga. Ia melaju dengan tenang dan cantiknya, tanpa membuat permukaan air menjadi berkecipak dan berisik.
Ia pun tak perlu membuat sekujur tubuhnya basah kuyup atau merusakkan bulu-bulunya. Bahkan, berenangnya itik itu sendiri selalu menambah keindahan pandangan seluruh telaga.
Namun, tahukah kita bahwa di dalam air sepasang kakinya bekerja keras mengayuh-ayuh. Dan, itu tak tampak oleh mata yang memandangnya.
Kita dapat bekerja dengan keras dan gigih. Dan untuk itu, kita memang tak perlu menyembunyikan luruhan keringat dan tarikan nafas panjang kelelahan, namun kita dapat mengubahnya sebagai sebuah kesukacitaan.
Itu hanya tercapai bila kita meletakkan sumbangsih kerja kita dalam bingkai indah tentang peraihan hidup.
Karena kerja adalah bagian dari hidup, maka jangan biarkan kerja jadi noda tinta dalam lukisan tentang kehidupan kita.

Arti Senyuman Anda


Senyuman tidak merugikan apa-apa tetapi memberikan sesuatu yang luar biasa.
Senyuman memperkaya orang yang menerimanya, tanpa menjadikan orang yang memberikannya lebih miskin.
Senyuman hanya memerlukan waktu sebentar, namun ingatan akan senyuman akan tinggal selamanya.
Tak seorangpun yang begitu kaya atau kuat sehingga tidak bisa melakukannya, dan tak seorang pun yang begitu miskin sehingga tidak bisa diperkaya olehnya.
Senyuman menciptakan kebahagiaan di rumah, memupuk kemauan baik dalam bisnis dan merupakan simbol persahabatan.
Senyuman membuat orang yang lelah merasa santai, menguatkan orang yang putus asa, dan merupakan obat alam untuk orang yang bermasalah.
Tapi senyuman tidak bisa dibeli, diminta, dipinjam, atau dicuri; karena senyuman adalah sesuatu yang tidak berharga bagi siapapun kecuali jika senyuman itu diberikan kepadanya.
Ada orang yang terlalu lelah untuk memberikan senyuman. Berilah mereka senyumanmu, karena tak seorang pun yang sangat memerlukan senyuman seperti halnya orang yang tidak punya apa-apa untuk diberikan.

Arti Sebuah Senyuman


Tidak memerlukan biaya tetapi dapat mempunyai arti yang banyak dan luas.
Memperkaya mereka yang menerimanya, tanpa membuat kemiskinan bagi yang memberikannya.
Biasanya berlangsung hanya sekilas, namun kadang-kadang memberi kesan dan kenangan yang sukar dilupakan.
Tidak akan ada yang merasa lebih kaya atau miskin tanpa ini, mereka hanya akan merasa kaya dengan artinya.
Dapat menumbuhkan kegembiraan didalam rumah, memelihara hubungan baik didalam usaha dan merupakan tanda persahabatan didalam pergaulan.
Pelepas lelah bagi yang sedang kelelahan, kecerahan bagi mereka yang sedang dalam kecemasan, pelipur bagi yang sedang sedih , penawar yang terbaik dan wajar bagi yang sedang dalam kesulitan.
Walau tak dapat dibeli, diminta, dipinjam dan dicuri, ini merupakan suatu hal yang bersifat pribadi bagi seseorang sampai dia melontarkannya.
Tak seorangpun yang sangat memerlukannya sebagaimana seseorang yang tidak memilikinya lagi untuk diberikan.
Dan apabila seseorang mungkin sudah merasa jenuh memberikannya, mengapa tidak meninggalkan sebuah dari milik anda.