Arti Dari Sebuah Cinta

on Selasa, 20 September 2011

Apakah telapak tangan anda berkeringat, hati anda deg-degan, suara anda nyangkut di dalam tenggorokan anda?
--Hal itu bukanlah cinta, tapi suka.

Tangan anda tidak dapat berhenti memegang dan menyentuhnya??
--Hal itu bukanlah cinta, tapi birahi.

Apakah anda bangga dan selalu ingin memamerkannya kepada semua orang??
--Hal itu bukanlah cinta, tapi anda sedang mujur.

Apakah anda menginginkannya karena anda tahu dia akan selalu disamping anda?
--Hal itu bukanlah cinta, tapi kesepian.

Apakah anda masih bersama dia karena semua orang menginginkannya?
--Hal itu bukanlah cinta, tapi kesetiaan.

Apakah anda menerima pernyataan cintanya karena anda tidak mau menyakiti hatinya?
--Hal itu bukanlah cinta, tapi rasa kasihan.

Apakah anda bersedia untuk memberikan semua yang anda sukai deminya?
--Hal itu bukanlah cinta, tapi kemurahan hati.

Apakah anda mengatakan padanya bahwa dia adalah satu satunya hal yang anda pikirkan?
--GOMBAL

Apakah anda masih bersamanya karena campuran dari rasa nyeri dan kegembiraan yang tidak dapat
digambarkan dan sangat membutakan??
--Itulah cinta.

Apakah anda masih menerima kesalahan mereka, karena hal itu adalah bagian dari kepribadiannya?
--Itulah cinta.

Apakah anda tertarik pada orang lain tapi masih bersamanya dengan setia??
--Itulah cinta.

Apakah anda rela memberikan hati anda, kehidupan anda, dan kematian anda?
--Itulah cinta.

Apakah hati anda tercabik bila dia sedih?
--Itulah cinta.

Apakah anda menangis untuk kepedihannya biarpun dia cukup tegar?
--Itulah cinta.

Apakah matanya melihat hati anda yang sesungguhnya dan menyentuh jiwa anda secara dalam sekali sampai terasa nyeri?
--Itulah cinta.

Sekarang,
Kalau kita tahu bahwa cinta itu menyakitkan dan menyiksa kita sebegitu rupa, lalu kenapa kita masih juga mencintai??
Kesakitan ini..penderitaan ini...??

Mengapa hal ini adalah hal yang kita cari dan inginkan?
Semua penyiksaan ini, sebuah kematian terhadap ego dan kepribadian sendiri??
Mengapa?????
Semua ini disebabkan oleh......CINTA

0 komentar :