Berilah Nyawa Setiap Perbuatan

on Jumat, 07 Oktober 2011

Sekilas saya mengamati alam,
Saya melihat pohon yang beberapa bulan lalu mati, kini telah melapuk,
Burung-burung yang 3 hari lalu terlindas mobil, sekarang telah membusuk,

Memang benar,
Itu semua adalah kejadian alam yang merupakan ketetapan Yang Maha Kuasa,
Tak bisa kita pungkiri,
Namun jika kita mau sedikit jeli,
Melapuknya kayu,
Membusuknya bangkai burung,
Adalah karena mereka sudah tidak memiliki nyawa,

Saudaraku,
Sama halnya dengan tingkah laku kita,
Setiap tingkah laku kita semestinya memiliki nyawa,
Sehingga tingkah tadi menjadi hidup dan bermanfaat bagi lingkungan,
Ucapan bernyawakan kejujuran,
Pemberian (baik jasa atau materil) bernyawakan keikhlasan,
Keputusan bernyawakan keadilan,

Saudaraku Tercinta,
Jika kita memberikan nyawa pada setiap tingkah kita, Insya Allah, pikiran kita akan ringan,
Dada kita serasa lapang tanpa beban,
Langkah kitapun jadi enteng,
Kita pun tak perlu repot-repot menyembunyikan pandangan mata,
Alangkah indahnya berinteraksi dengan orang lain tanpa beban apapun,

Bayangkan,
Seandainya ucapan tak bernyawa,
Pikiran kita akan terbebani rasa takut terbongkarnya kebohongan,
Pemberian yang mati akan membebani perasaan kita dengan gerutuan yang berkepanjangan,
Keputusan yang kehilangan nyawa, akan mempersempit langkah dan membuat dagu rasa berat untuk diangkat,
Karena ada perasaan "seolah-olah setiap orang yang ditemuinya menghujat" atas putusan tersebut,

Saudaraku yang dirahmati ALLAH SWT,
Memang tidak bisa kita pungkiri bahwa ada sebagian kecil orang yang kehidupannya tidak terpengaruh dengan "perbuatan yang tak benyawa" yang dilakukannya,
Ketahuilah yang hidup pasti mengetahui yang mati,
Hanya yang matilah yang tidak mengetahui yang mati,
Jika memang ada yang sudah tidak terpengaruh, itu salah satu pertanda dia juga sudah mati,
Dia memiliki hati nurani yang mati,
Karena setiap hati nurani  selalu cenderung pada kebaikan,

Apakah kita memiliki hati nurani yang mati?
Jawabannya mungkin cukup untuk diri kita sendiri,
Sebagai "cemeti" untuk menjadikan hidup kita lebih berarti buat lingkungan,

Saudaraku,
Akhirnya saya mohon maaf, tiada niat untuk menggurui,
Ini saya khususkan untuk cemeti buat diri saya sendiri,
Namun siapa tau cemeti ini juga bermanfaat buat teman-teman semua,
Kalau memang bermanfaat silahkan diamalkan,
Kalau salah mohon beritahukan saya,

Semoga ALLAH SWT selalu meridhoi semua perbuatan kita dan mengampuni semua kesalahan kita yang telah kita lakukan,
Amin Ya RABBAL 'Alamiiin..

0 komentar :